Selama ini kita kenal bahwa di dalam Islam mengatur banyak rambu-rambu tentang keuangan. Salah satu bagian terpenting dalam mengelola keuangan yaitu melalui akuntansi yang sesuai dengan Islam, atau akuntansi syariah.
Mengenal Apa Itu Akuntansi Syariah
Akuntansi syariah merupakan salah satu cabang ilmu-ilmu keislaman yang didalamnya mengkaji tentang keuangan syariah Islam. Perbedaan antara akuntasi Islam dengan akuntansi sekuler ada pada metodologinya. Pada akuntansi sekuler tidak terdapat nilai-nilai keislaman, tapi pada akuntansi syariah terdapat nilai-nilai keislaman di dalamnya.
Prinsip-Prinsip dalam Menetapkan Akuntansi yang Sesuai dengan Islam
Terdapat prinsip-prinsip Islam dalam menetapkan akuntansi syariah yang sekiranya sesuai dengan nilai-nilai Islam. Berikut prinsip-prinsip Islam dalam menetapkan akuntansi syariah:
- Tawasuth: dalam menetapkan akuntansi syariah, Islam memberikan rumusan agar seorang Muslim tawasuth. Tawasuth artinya tenggang rasa dalam menentukan besaran penghitungan. Tidak boleh penghitungan itu berat sebelah.
- Akuntable: seorang Muslim diharapkan akuntable dalam melakukan penghitungan matematis. Pentingnya tawasuth menjadikan seorang Muslim mampu mengoptimalkan perannya di dalam masyarakat dengan baik.
- Sidik: dalam menjalankan prinsip-prinsip yang berdasarkan dengan akuntansi syariah, seseorang harus sidik. Maksud sidik yaitu harus berdasarkan kebeneran. Dalam melakukan penghitungan memakai teknik akuntansi syariah harus sesuai dengan prinsip-prinsip Islam.
Bagaimana Umat Islam Mempunyai Peranan yang Dominan di dalam Kebijakan Akuntansi Syariah?
Umat Islam punya peran yang sangat konstruktif di dalam merumuskan akuntansi syariah di Indonesia. Akuntansi syariah memang belakangan ini begitu diminati oleh kalangan umat muslim Indonesia.
Di beberapa perguruan tinggi Indonesia, akuntansi syariah banyak dikaji pada perguruan tinggi Islam. Ketika kalian berkuliah di kampus UIN, IAIN, dan STAIN, kamu akan mendapati banyak diskursus tentang akuntansi syariah.
Peluang Akuntansi Syariah di dalam Ekonomi Kreatif
Sekarang banyak bermunculan ekonomi kreatif dan ekonomi terapan yang bergerak di bidang syariah. Ekonomi kreatif yang bergerak di bidang syariah ini tentu saja membutuhkan seorang akuntan di dalamnya. Seorang akuntan akan memberikan analisis laporan keuangan yang sekiranya sesuai dengan prinsip-prinsip Islam.
Pada beberapa rumah-rumah yang bergerak di bidang syariah misalnya, ada banyak akuntansi syariah dipakai untuk menghitung besaran income dari perusahaan. Metodologi akuntan yang semacam ini tentu saja menjadikan seorang akuntan Islam mampu menjawab tantangan zaman. Selain itu penerapan ekonomi syariah juga menjadi salah satu penerapan hukum Islam yang bisa diterapkan. Banyak manfaat dari hukum Islam apabila sepenuhnya diterapkan mampu mengayomi kehidupan.
Tantangan Akuntan Syariah di Era Reformasi
Era reformasi menciptakan gelembung ekonomi. Keran ekonomi global dibuka selebar-lebarnya. Keran investasi asing dibuka selebar-lebarnya.
Semua orang bebas berkompetisi, siapapun yang menang dalam rimba kompetisi, dialah yang akan berhasil. Sistem ekonomi yang sedemikian terbuka membuat seorang Muslim harus mempunyai kemampuan mengembangkan sistem ekonomi yang lebih inklusif lagi.
Sistem ekonomi yang lebih inklusif itu dengan menggandeng orang-orang dengan lintas umat. Dengan kemampuan yang semacam itu, maka tantangan akuntansi syariah bisa dikembangkan lagi.
Perlu Adanya Fatwa Bunga yang Lebih Inklusif Lagi
Memang ada beragam tafsir tentang bunga bank. Kebanyakan tafsiran menganggap bunga bank itu haram. Hal ini kemudian menciptakan produk perbankan yang lebih ramah, yaitu perbankan syariah.
Pada perkembangannya, perbankan syariah pun tidak terlalu berbeda dengan perbankan konvensional. Ketidak berbedaan itu akan nampak jika besaran bunga yang ada pada bunga bank syariah besarnya sama dengan perbankan konvensional.
Agar sesuai dengan prinsip-prinsip Islam, maka bunga bank syariah itu harus dikurangi. Bisa memberlakukan suku bunga negatif yang lebih sesuai dengan prinsip-prinsip Islam.
Memperluas Pasar Ekonomi Syariah
Selama ini produk ekonomi hanya berkutat pada perbankan syariah. Masih sedikit pengembangan lebih lanjut dari ekonomi syariah itu.
Tapi lewat pengembangan yang lebih lanjut, maka bisa dibuat pengembangan produk yang lebih luas lagi. Misalnya dengan mengembangkan koperasi syariah, pegadaian syariah, asuransi syariah, investasi syariah yang lebih sesuai dengan prinsip-prinsip serta akuntansi yang sesuai dengan Islam.
Mengenal Konsep Ekonomi Syariah
Koperasi adalah murni produk ekonomi yang dibidani oleh intelektual Indonesia. Cikal bakal ekonomi koperasi di cetuskan oleh Soekarno.
Sistem ekonomi koperasi pada prinsipnya menghindari akumulasi kapital dalam jumlah banyak ke salah satu pemodal. Sistem ekonomi koperasi diharapkan menjadi alat instrumen pemerataan yang nantinya dipakaikan untuk setiap anggota koperasi.
Hanya saja ada titik kelemahan vital pada ekonomi koperasi. Titik kelemahannya ada pada pembagian labanya yang kadang terdapat unsur riba. Ada hirarki pada sistem ekonomi koperasi sekuler sehingga antara produsen yang satu dengan produsen yang lainnya terjadi gap pendapatan yang cukup tinggi.
Untuk mengantisipasi hal inilah maka dibuatkan koperasi syariah. Dengan adanya koperasi syariah, gap antara produsen yang satu dengan produsen yang lainnya bisa dikurangi. Pengelolaan akuntansi yang sesuai dengan Islam sangat diperlukan untuk keuangan menjadi lebih stabil dan merata.
Tantangan yang Biasa Ditemui dalam Koperasi Syariah
Tentu saja dalam membangun koperasi syariah tidaklah mudah. Ada tantangan-tantangan berat yang bisa ditemui ketika mendirikan koperasi syariah. Lalu apa saja sih tantangan berat dalam mendirikan koperasi syariah. Berikut beberapa tantangannya:
- Pemahaman masyarakat Indonesia tentang koperasi syariah masih rendah. Maka dari itu perlu ada upaya untuk mengedukasi masyarakat tentang sistem ekonomi syariah.
- Diferensiasi usaha pada ekonomi kadang sangat terbatas. Maka dari itu perlu dibuat aturan-aturan yang lebih inklusif.
- Pada ekonomi koperasi syariah perlu adanya pengelolaan yang akuntable. Yaitu pengelolaan yang berdasarkan asas-asas Islam.
- Pada ekonomi koperasi syariah harus ada prinsip-prinsip pengelolaan yang berlandaskan pada kejujuran. Hal ini sesuai dengan prinsip-prinsip Nabi ketika berdagang. Sehingga usaha yang dijalankan Nabi ketika itu berhasil meraih simpatik pembelinya.
Nah itulah uraian artikel bagaimana mengelola akuntansi yang sesuai dengan Islam. Dengan penerapan ekonomi Islam secara sungguh-sungguh tentu akan memberikan kemakmuran dan juga pemerataan ekonomi. Ekonomi syariah akan membentuk mental kaya karena dalam penerapannya meggunakan sistem berdasar keadilan. Semoga kelak Indonesia mampu melaksanakan sistem ekonomi syariah dengan sepenuhnya dan memberikan keberkahan bagi negeri tercinta.
One thought on “Bagaimana Mengelola Akuntansi yang Sesuai Dengan Islam?”