Sungguh beruntungnya kita yang beragama Islam. Islam adalah agama rahmatan lil’alamin atau rahmat bagi alam semesta. Islam juga merupakan agama terakhir yang paling sempurna dibandingkan dengan agama-agama sebelumnya. Oleh karena itu ukhti dan akhi harus merasa bersyukur bisa memeluk agama Islam.
Kita Beruntung Menjadi Umat Islam
Kebenaran yang ada di dalam agama Islam sudah tidak bisa diragukan lagi. Kebenaran-kebenaran tersebut bisa kita lihat pada hal-hal berikut ini.
1. Al-Quran
Alquran sebagai kitab suci yang otentik. Ukhti dan akhi, sejak Al-quran diturunkan kondisinya tetap asli sampai sekarang. Tidak ada perubahan sedikitpun dari ayat-ayat Al-quran. Betapa banyak keistimewaan dan kegunaan Al-Quran yang perlu kita ketahui. Agar semakin tumbuh cinta kita dengan Al-Quran.
2. Isi Al-Quran lengkap
Sebagai kitab suci yang diturunkan terakhir, Al-quran memiliki isi yang lebih lengkap dari pada kitab-kitab suci sebelumnya. Al-quran juga ditujukan kepada seluruh umat manusia yang ada di dunia ini. Sedang kitab suci lainnya seperti Al-kitab hanya diserukan kepada Bani Israel.
3. Isi Alquran sesuai dengan Ilmu Pengetahuan Modern
Apakah ukhti dan akhi tahu bahwa isi Al-Quran sesuai dengan ilmu pengetahuan modern. Hal ini diakui oleh Dr. Marice Bucaille dari Perancis dalam bukunya “The Bibel, the Quran and Science.”
Pada konklusi terakhir dalam studi perbandingan Quran dan Bibel, maka semua pernyataan mengenai ilmu pengetahuan dalam Al-quran adalah sesuai dengan ilmu pengetahuan modern. Sedangkan keterangan-keterangan dalam Al-kitab mengenai masalah yang sama, tidak bisa diterima oleh ilmu pengetahuan modern.
Sebagai contoh, Al-kitab mengatakan bahwa tata surya kita itu pusatnya adalah bumi. Padahal menurut ilmu pengetahuan, tata surya pusatnya adalah matahari. Jadi antara Bibel dengan ilmu pengetahuan saling bertolak belakang.
Seorang Napoleon pun menyatakan ke-Islamannya. Pada masa sekarang telah ditemukan oleh Kant La Place tentang kebenaran posisi tata surya. Menurut Kant, tata surya kita, benda-benda langit itu “saling mengedari”, tidak ada yang berhenti. lni sangat sesuai dengan Alquran dalam ayat “wa kullun fii falakin yasbahuun” yang artinya, “dan setiap benda itu saling mengedari pada garis edarya.”
4. Al-Quran Adalah Murni Wahyu Allah
Al-Quran itu murni wahyu yang berasal dari Allah SWT. Bahkan beberapa tokoh dunia mengakui bahwa bahwa Al-Quran itu adalah wahyu Tuhan yang diberikan kepada Nabi Muhammad saw sebagai mukzijat yang paling besar. Betapa kita beruntung menjadi umat Islam dan bangga dengan Islam.
Al-Quran ini adalah benar-benar wahyu Tuhan yang didiktekan oleh Jibril kepada Muhammad. Ia sempurna pada setiap hurufnya, ia merupakan mukjizat yang tetap aktual hingga kini, sebagai bukti kebenarannya, dan kebenaran Muhammad selaku Rasulullah, dan di antara keajaibannya lagi ialah terletak pada kandungan ajaran-ajarannya, nubuat tentang masa depan, dan keterangan- keterangannya begitu tepat, sehingga meyakinkan, bahwa Muhammad yang buta huruf itu tak mungkin menciptakannya sendiri.
5. Al-Quran paling banyak dibaca
Al-Quran boleh jadi merupakan kitab yang paling banyak dibaca orang di muka bumi dan pasti banyak diingat serta yang paling berpengaruh dalam kehidupan sehari-hari bagi para yang mempercayainya. Al-Quran itu sangat praktis untuk memberikan pembahasan tentang kehidupan yang baik. Kita beruntung menjadi umat Islam karena telah memiliki Al-Quran sebagai pedoman hidup yang menuntun ke jalan yang benar dan juga sebagai peringatan.
6. Al-Quran adalah Buku Puisi, Kaidah dan Hukum
Semua terkumpul menjadi satu dan dihormati oleh sekian banyak ras manusia sebagai mukjizat, karena kemurnian gaya, karena hikmah dan karena kebenarannya. Al-Quran diakui oleh Muhammad sendiri sebagai mukjizat yang paling istimewa, dan memang demikianlah kenyataannya.
7. Akidah dalam Agama Islam
Akidah Islam adalah Tauhid Murni (mengesakan Tuhan Yang Maha Esa), sebagai kelanjutan dari akidah agama-agama sebelum Islam. Yang dimaksudkan Tauhid Murni adalah sebagaimana disebutkan dalam Syahadatain (dua kalimat syahadat).
Tauhid Murni merupakan akidah bagi semua agama dari Allah yang diturunkan kepada semua manusia sejak Nabi Adam sampai Nabi Muhammad saw, Hal ini dapat diketahui karena telah disebutkan dalam Ulangan: 39, Keluaran: 3, Raja-raja I: 60, Raja-Raja II: 15, Yesaya: 9, Yesaya: 21, Yesaya: 9, Matius:10 dan lain-lain.
Jadi, sebenarnya ukhti dan akhti ayat tauhid itu sudah dikacaukan oleh ayat-ayat lain yang ada di dalam alkitab tentang Yesus. Kemudian dalam kisah Rasul: 36 yang mengatakan bahwa Yesus dijadikan Tuhan oleh Allah.
8. Mukjizatnya
Ukhti dan akhi pasti tahu bahwa Allah memberikan mukjizat kepada Nabi dan Rasulnya. Mukjizat itu diberikan sebagai bukti kebenaran ajaran yang dibawa oleh nabi dan rasul Allah. Allah memberikan mukjizat itu ketika para Nabi atau Rasul menghadapi suatu kondisi yang Ia sendiri tidak mampu mengatasinya. Seperti Nabi Musa menghadapi Fir’aun, Allah memberinya sebuah tongkat yang bisa berubah menjadi ular, atau bisa membelah lautan, dan lain lain.
Ukhti dan akhi, mukjizat itu ada dua macam. Mukjizat missiyah (inderawi) dan mukjizat maknawiyah. Mukjizat missiyah adalah mukjizat yang bisa dilihat oleh panca indera.
Mukjizat dalam Al-Quran bisa ditemukan oleh orang-orang yang berpengetahuan. Mereka yang memiliki ilmu pengetahuan akan merasa kagum dengan isi Al-Quran, Karena isi Al-Quran penuh dengan berbagai ilmu pengetahuan yang sangat lengkap. Mempelajari Al-Quran mampu menumbuhkan energi positif dan membentuk mental kaya dalam diri. Oleh karena itu kita beruntung menjadi umat Islam dan semakin bangga dengan Islam.
Sebagai bukti, seorang ahli kandungan dari Inggris pernah membaca surat Az-Zumar: 6 (terjemahannya) dalam sebuah pameran di London. Saat mengamati surat tersebut ia sangat kagum dengan isinya. Kekaguman dokter tersebut karena Muhammad adalah seorang yang buta huruf dan tidak pernah belajar ilmu biologi dapat menerangkan sebuah kejadian dalam kandungan seorang ibu.
Itulah beberapa alasan kenapa kita beruntung menjadi umat Islam. Setelah membaca alasan-alasan tersebut bukankah ukhti dan akhi juga berpikir “Benar-benar kita beruntung menjadi umat Islam” bukan ?