Pengelolaan finansial merupakan hal cukup penting untuk dunia usaha, baik di bidang properti, produk, penyedia jasa layanan ataupun pendidikan.
Manajemen Keuangan
Namun, banyak yang belum memahami dan masih perlu diberikan contoh manajemen keuangan secara konkrit kepada khalayak. Berikut adalah contoh manajemen keuangan yang bisa diterapkan, seperti:
Memperbaiki Karakteristik Setiap Karyawannya
Contoh pertama manajemen yang baik yaitu, bagaimana pihak HRD dapat mengembangkan kinerja, kepribadian serta karakter karyawan agar dapat mendukung kemajuan dan juga pengembangan suatu bidang usaha.
Sebagus apapun sistem serta program atau ide gagasan dari sebuah perusahaan, tetapi jika tidak didukung oleh kualitas sumber daya manusia yang baik, bisa dipastikan outputnya kurang maksimal.
Untuk memperbaiki sumber daya manusia, langkah yang harus dilakukan yakni, menjalin kerja sama baik kepada pihak Human Reource Development agar mereka dapat memaksimalkan kualitas karyawan atau pihak terlibat lainnya.
Jika sumber daya manusia di persahaan itu berkembang dengan baik, maka seluruh program ide serta gagasan juga dapat berjalan secara maksimal. Selain itu, akan timbul kesadaran diri serta rasa tanggung jawab tinggi dari pihak karyawan badan usaha tersebut.
Memenuhi Konsep Manajemen yang Sesuai Standar
Kedua adalah, memahami cara kerja serta bagaimana sistematika manajemen keuangan berjalan baik pada suatu perusahaan. Ada beberapa konsep agar pemahaman terhadap pengelolaan finansial dapat terasah. Yaitu:
1. Memenuhi Standar Manajemen Aset
Pengelolaan aset merupakan denyut nadi perusahaan, karena terdapat bagian vital yang harus dipertanggung jawabkan pendataannya. Pengeluaran untuk aktiva harus diteliti secara baik-baik agar tidak menimbulkan permasalahan panjang nantinya.
Aktiva yang harus dikelola dengan baik meliputi aset tetap maupun aset bergerak. Dalam hal ini, manajer suatu badan usaha harus memiliki kompetensi unggul supaya bisa mengerti serta memahami proses sesuai standar pada umumnya.
2. Penggunaan Dana Perusahaan
Penggunaan dana dalam suatu bidang usaha harus direkapitulasi, diawasi serta dilaporkan pada suatu periode-periode tertentu. Hal tersebut dimaksutkan agar pengeluaran serta pemasukan anggaran dari suatu perusahaan bisa dievaluasi hingga tidak terjadi keterpurukan.
Untuk melakukan pelaporan penggunaan dana, dibutuhkan karyawan dengan kompetensi memadai serta memahami prinsip dasar akuntansi, baik dari sisi auditing ataupun money reporting. Dengan keunggulan sumber daya manusia yang baik, badan usaha bisa berkembang.
3. Ketepatan Analisis Perolehan Dana
Selain penggunaan dana yang memang harus diawasi dengan baik, input anggaran suatu badan usaha pun juga harus dicermati dan juga diteliti agar tidak terjadi mis-evaluasi pada akhir periode nantinya.
Perolehan dana bisa bersumber dari internal perusahaan, baik berupa kas karyawan ataupun hasil denda dan juga bisa berasal secara eksternal. Yaitu pendapatan jasa, layanan, penjualan produk, laba investasi serta klaim dari asuransi tertentu.
Menjalin Kerja Sama sebagai bahan Pertimbangan Manajemen Internal
Mustahil jika jajaran tinggi perusahaan tidak memiliki kerja sama dengan kolega atau bahkan bisa jadi kepada rivalnya. Hal tersebut memang harus dilakukan agar bisa dijadikan bahan evaluasi suatu badan usaha, sehingga kedepannya tidak akan mengulangi hal yang sama.
Dalam menjalin suatu hubungan eksternal dengan badan usaha, perlu dilakukan beberapa strategi bisnis agar tidak terkecoh ataupun hanyut dengan keadaan tertentu. Untuk mendapatkan hal tersebut, maka Anda harus meminta pertimbangan penasihat perusahaan.
Memahami Tujuan Manajemen Keuangan Secara Tepat
Pengelolaan finansial memiliki andil penting dalam keberlangsungan segala hal khususnya perusahaan. Oleh sebab itu, masyarakat awam pun sudah semestinya dapat memahami langkah awal serta landasan dasar dari tujuan manajemen keuangan.
Contoh manajemen keuangan yang diterapkan dengan baik lainnya yaitu, memahami tujuan dasarnya untuk memberikan kesejahteraan jangka lama, memaksimalkan laba serta menghadirkan evaluasi sebagai sarana penambah wawasan.
Tidak hanya pada individunya ataupun sistematika dan program-program andalan bidang usaha tersebut, namun juga mempertimbangkan apakah anggaran sudah mencukupi, bagaimana kondisi aset perusahaan saat ini serta ketercapaian tujuan manajemen yang sesuai standar.
Sesuai standar yang dimaksud di atas yakni, bagaimana perusahaan tersebut dapat berjalan tanpa dibebani oleh kekacuan manajemen keuangan. Misalnya, sistematika strategi pemasaran harus memiliki kesesuaian dengan finansial kala itu.
Mengerti Fungsi Manajemen Keuangan dengan Baik
Jika seluruh pihak yang terlibat mengerti fungsi manajemen, maka mereka akan memiliki pemahaman mendalam terkait dengan keberlangsungan jangka panjang perusahaan tersebut. Manajeman yang baik dan transparan juga melatih diri dengan kejujuran serta menumbhkan mental kaya. Sehingga, pengambilan keputusan bisa dilakukan secara tepat. Berikut adalah contohnya:
1. Ketepatan Investasi
Fungsi manajemen yang paling pokok yaitu tentang keputusan investasi. Hal tersebut dijadikan sebagai pertimbangan penting karena menyangkut aset bergerak serta pembangunan kepercayaan eksternal dengan badan usaha lainnya.
Investasi yang tidak dilandasi pengetahuan serta pengalaman baik akan memberikan dampak buruk pada keberlangsungan perusahaan, seperti keterpurukan juga kebangkrutan, Untuk menghindari efek mengerikan tersebut, seluruh karyawan harus paham tentang corp. investment.
2. Pengelolaan Dividen
Tingkat stabilitas dividen suatu perusahaan juga harus dipertimbangkan, agar tidak mengalami lack off fund atau kebangkrutan secara tiba-tiba. Hal tersebut bisa dilakukan dengan cara pemecahan saham, pembagian laba dalam bentuk kas kepada pemilik tertinggi serta pemberian saham beredar.
Seluruh karyawan harus memahami fungsi pengelolaan dividen agar kestabilan perusahaan bisa dinikmati dalam jangka waktu yang panjang. Ini karena, hal tersebut memerlukan kerja sama dan melibatkan cukup banyak pihak internal.
4. Kerincian Pendanaan
Ketepatan pendanaan akan mempermudah sebuah bidang usaha untuk mendapatkan biaya lebih baik. Ini karena, sebelumnya telah terkonsep bagaimana manajemen anggaran sehingga penggunaan dana dapat dilakukan dengan tepat.
Selain itu, beberapa pihak tertentu harus memiliki profesionalitas agar bisa mempelajari serta mencermati pengeluaran dana. Terutama pada periode tertentu dilakukan dalam rangka apa saja dan memberikan seberapa manfaat pada perusahaan.
Itulah contoh manajemen keuangan dengan penerapan tepat yang bisa Anda jadikan contoh serta acuan untuk memperbaiki kualitas perusahaan. Alangkah baiknya jika manajemen keuangan syariah juga diterapkan dalam perusahaan. Baik secara internal maupun ekstrenal agar badan usaha tersebut dapat berkembang baik.