Pengelolaan finansial memiliki andil penting dalam keberlangsungan segala hal khususnya perusahaan. Oleh sebab itu, masyarakat awam pun sudah semestinya dapat memahami langkah awal serta landasan dasar dari prinsip manajemen keuangan. Salah satu cara menajemen keuangan yang bisa dipakai adalah keuangan syariah. Manajemen keuangan syariah memberikan kemudahan dan juga sistem yang tertata secara rapi sehingga dapat dipahami dan juga transparan dalam pengelolaannya.
Prinsip Manajemen Keuangan
Banyak orang atau masyaraat yang belum mengetahui serta memahami konsep dasar dari pengelolaan anggaran. Padahal hal tersebut memiliki peran cukup penting dalam kesuksesan finansial pada suatu bidang usaha, berikut adalah pinsip manajemen keuangan:
1. Prinsip Konsistensi Pengelolaan Anggaran (Consistency)
Prinsip dasar manajemen keuangan yang pertama yaitu, harus memiliki konsistensi pada keseluruhan aspek dalam perusahaan tersebut. Hal ini dimaksudkan agar terdapat kesesuaian hasil atau kebiasaan, sehingga dapat menyelaraskan dengan kondisi badan usaha.
Konsistensi memegang peran cukup penting dalam sebuah badan usaha. Ini karena seberapa keras karyawannya akan berusaha kalau tidak diikuti oleh sikap konsisten yang berkelanjutan, maka outputnya menjadi kurang maksimal.
Sikap pada karyawan serta pengelolaan sistem yang tidak konsisten akan mempersulit kinerja perusahaan, karena pada dasarkan manajemen keuangan membutuhkan ketelitian juga kecermatan penghitungan. Dengan begitu, konsistensi sangat dibutuhkan keberadaannya.
Cara menerapkan konsistensi pada perusahaan yakni memberlakukan peraturan ketat namun tidak memberatkan banyak pihak. Sehingga, para karyawan serta siapapun yang terlibat dalam perusahaan terbiasa melakukan kebiasaan tersebut.
2. Prinsip Pengelolaan Akuntabilitas (Accountability)
Akuntabiitas memberikan keterikatan ataupun kewajiban hukum pada seluruh jajaran yang terlibat dalam pendirian serta pengembangan perusahaan tersebut. Terutama untuk memberikan keterangan terkait pemasukan dan juga pengeluaran anggaran mereka.
Hal tersebut sangat penting untuk jalannya sebuah bidang usaha, agar nantinya bisa dijadikan sebagai bahan pertimbangan dan juga evaluasi. Kemudian, dapat menganalisis keperluan terkait dengan pengembangan perusahaan.
Pengelolaan akuntabilitas tidak bisa dilakukan secara serampangan, namun harus disertai dengan ketelitian, kecermatan serta penuh tanggung jawab. Hal tersebut wajib dilakukan mengingat unsur finansial adalah aspek manajemen yang perlu dijunjung tinggi.
3. Prinsip Transparansi Manajemen (Transparancy)
Korupsi tidak hanya dilakukan oleh anggota dewan saja, namun pada sebuah perusahaan juga terdapat praktik tidak bertanggung ini. Oleh sebab itu, maka prinsip transparansi harus diterapkan dalam seluruh sektor bagian di dalamnya. Pengeloaan keuangan transparan juga membentuk pribadi yang jujur serta melatih mental kaya serta menjadikan diri senantiasa bersyukur.
Transparansi bukan hanya perkara pemasukan serta pengeluaran finansial saja, namun juga tentang bagaimana prosedur perekrutan karyawan baru. Hal semacam itu dilakukan agar tidak timbul praktik nepotisme serta penyediaan data keberadaan jasa ataupun produk yang bisa dipertanggung jawabkan.
Unsur data transparansi ini harus dapat diakses oleh semua pihak, baik itu karyawan, kolega serta konsumen dari perusahaan. Hal tersebut bermanfaat jika mereka ingin mengetahui suatu informasi, maka yang didapat haruslah yang paling benar dan juga sesuai.
4. Viability Standard (Standar Kelangsungan Hidup)
Prinsip manajemen keuangan selanjutnya adalah sesuai standar kelangsungan hidup. Yaitu, bagaimana perusahaan tersebut dapat berjalan dan dibebani oleh kekacuan pengelolaan. Misalnya, sistematika strategi pemasaran harus memiliki kesesuaian dengan finansial kala itu.
Kelangsungan hidup merupakan keberlanjutan sebuah perusahaan. Oleh karena itu, persiapan rencana anggaran sangat dibutuhkan agar tidak terjadi pengembangan dana di akhir periode. Selain itu, tingkat keamanan sektor finansial suatu bahan usaha akan lebih terjamin.
Setrategi kuat juga dibutuhkan untuk memenuhi standar prinsip manajemen keuangan. Bukan hanya pada finansial saja, namun juga teknik marketing, pengembangan sumber daya manusia dan pengelolaan produk serta jasa yang ditawarkan pada perusahaan tersebut.
5. Konsep Integritas (Integrity)
Menjunjung tinggi prinsip panutan tanpa goyah merupakan unsur penting yang wajib dimiliki oleh seluruh pelaku roda ekonomi pada perusahaan. Ini karena, pada dasarnya nilai-nilai tersebut akan menciptakan personal branding tersendiri bagi suatu perusahaan.
Bekerja sesuai dengan kode etik merupakan penerapan integritas dalam dunia usaha. Setiap karyawan wajib menghormatinya, berlaku baik dan juga sesuai dengan etika serta noma yang berlaku pada lingkungan sekitar.
Selain profesionalitas, integritas merupakan penilaian yang diberikan oleh kolega, konsumen ataupun rekan untuk menilai kualitas dari seluruh bagian perusahaannya. Baik dari manajer, jajaran direksi, karyawan dan juga sistem penunjang lainnya.
Dengan integritas baik, akan mempermudah pihak perusahaan untuk mendapatkan kepercayaan dari orang lain ataupun bidang usaha. Dengan begitu, sudah semestinya prinsip manajemen ini harus dipupuk secara baik-baik.
6. Prinsip Pengelolaan (Stewardship Concepts)
Seluruh jajaran yang terlibat dalam pendirian serta pengembangan perusahaan harus memiliki jiwa manajemen bagus dan terbaik. Ini karena, pada dasarnya roda perusahaan berpusat di sistematika dan juga pengembangan program dari badan usaha terkait.
Tidak hanya pada individunya ataupun sistematika dan program-program andalan, namun juga mempertimbangkan dengan baik apakah anggaran sudah mencukupi, bagaimana kondisi aset perusahaan saat ini serta ketercapaian tujuan sebuah badan usaha.
Prinsip pengelolaan akan mempermudah sebuah bidang usaha untuk mendapatkan biaya lebih baik, karena sebelumnya telah terkonsep bagaimana manajemen anggaran. Sehingga penggunaan dana dapat dilakukan dengan baik. Prinsip manajemen keuangan berdasar prinsip pengelolaan menjadikan keuangan lebih terarah dan tersalurkan ke tempat yang seharusnya.
7. Accounting Standar (Konsep Akuntansi Standar)
Prinsip manajemen keuangan yang terakhir adalah konsep akuntansi standar. Seluruh proses penghitungan serta pengawalan dana memang harus dilakukan dengan baik oleh sebuah perusahaan. Sebab, mengingat bahwa badan usaha harus mampu menyediakan data valid dan terperinci untuk memenuhi prosedur evaluasi pengembangan sebuah bisnis.
Bukan hanya pada proses, namun individu penggerak proses akuntansi harus benar-benar menguasai, memahami serta mengerti sistem penghitungan standar yang berlaku di Indonesia maupun Internasional.
Konsep ini memiliki banyak peranan penting, karena fungsi dan kinerjanya berkaitan langsung kepada sektor finansial yang menjadi tiang tegak berdirinya sebuah perusahaan. Oleh sebab itu, setiap aspeknya harus bisa dimaksimalkan.
Itulah prinsip manajemen keuangan yang perlu difahami secara mendalam agar nantinya dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan. Terutama ketika Anda terjun langsung ataupun memiliki andil besar dalam pendirian serta pengembangan sebuah perusahaan.