Tidur memang aktivitas yang dibutuhkan oleh semua orang. Rasulullah bersabda bahwa tubuh mempunyai hak untuk beristirahat. Selain untuk memulihkan kembali stamina tubuh tidur juga meremajakan kembali kulit dan menyegarkan jiwa.
Waktu yang Dilarang untuk Tidur
Namun ada 5 waktu yang dilarang untuk tidur dalam Islam, yang harus kita hindari. Inilah ulasannya:
1. Tidur Setelah Selesai Menunaikan Shalat Subuh di Pagi Hari.
Waktu yang dilarang untuk tidur pertama adalah di pagi hari. Pagi adalah waktu terbaik untuk melakukan aktivitas jadi kita tidak boleh menyia-nyiakannya untuk tidur. Dari Sakhr bin Wadi’ah Al-Ghamidi bahwasanya Rasulullah pernah bersabda, “Ya Allah, berkahilah bagi umatku pada pagi harinya,” (HR. Abu dawud)
Tidur lagi setelah shalat subuh juga dapat membuat kita malas untuk bergerak dan malas untuk melakukan aktivitas sampai siang hari. Hal ini dapat membuat kita lupa akan aktivitas yang harus kita lakukan, waktu kita jadi terbuang sia-sia. Jangan sampai tidur kita menjadi penyebab tertutupnya rezeki di pagi hari.
Maka dari itu, akan lebih baik jika setelah shalat subuh kita beraktivitas. Kalau tubuh masih terasa lemas. Kita dapat melakukan olahraga kecil-kecilan atau lari-lari pagi untuk menghilangkan rasa lemas dan kantuk. Setelah itu kita dapat beraktivitas melakukan apapun hal yang biasa dilakukan setiap hari dengan lebih segar.
Karena pagi hari adalah waktu yang tepat untuk menjemput rezeki, karena orang yang memiliki mental kaya tidak akan tidur di waktu ini.
2. Tidur Setelah Shalat Ashar Menjelang Magrib
Waktu yang dilarang untuk tidur selanjutnya adalah setelah waktu Ashar. Akan lebih baik jika kita tidur di waktu selepas shalat Dhuhur sampai waktu Asar. Karena setelah waktu Shalat Asar kita tidak boleh tidur. Karena tidur di waktu antara selesai shalat Asar sampai Menjelang Magrib dapat membuat tubuh menjadi sakit, kepala pusing, linglung dan seperti orang sakit.
Sebagian ulama pernah mengatakan “Siapa saja yang tidur sesudah shalat Asar sehingga terganggu kejiwaanya, maka tidak boleh mencaci selain dirinya sendiri”. Sudah jelas bahwa tidur di waktu ini sangat buruk untuk kejiwaan seseorang. Maka dari itu, kita harus menghindarinya biasakan jika ingin tidur siang dilakukan saat selepas shalat Dhuhur sampai sebelum masuk shalat Asar, waktu ini lebih aman.
3. Tidur Sebelum Shalat Isya
Banyak Hadist Nabi yang melarang kita untuk tidur sebelum menunaikan shalat Isya. Tidur di waktu ini termasuk makruh. Diriwayatkan dari Abu Barzah radlyallahu ‘anhu: “Bahwasanya Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wasallam membenci tidur sebelum shalat Isya’ dan mengobrol setelahnya” (HR. Bukhari 568 dan Muslim 647). Sehingga tidur sebelum Isya termasuk waktu yang dilarang untuk tidur.
Hal ini karena dikhawatirkan orang yang tidur sebelum shalat Isya itu lupa mengerjakan shalat Isya sampai pagi. Sehingga berdosa dirinya diakibatkan kelalaian dirinya sendiri. Maka dari itu, lebih baik sebelum menunaikan shalat Isya hendaknya jangan tidur dulu. Akan lebih baik berdzikir setelah shalat Magrib kemudian membaca Alquran sampai waktu shalat Isya tiba kita bisa langsung mengerjakan shalat Isya baru bisa tidur dengan tenang.
Al-Hafidh Ibnu Hajar berkata dalam Fathul-Baari (2/49) : “Di antara para ulama melihat adanya kekeringan (yakni) mengecualikan bila ada orang yang akan membangunkannya untuk shalat, atau diketahui dari kebiasaanya bahwa tidurnya tidak sampai melewatkan waktu shalat. Pendapat ini tepat karena kita katakana bahwa alasan larangan tersebut adalah kekhawatiran terlewatnya waktu shalat.”
Waktu melaksanakan shalat Isya memang lebih panjang dibandingkan shalat wajib yang lain. Namun, bukan berarti kita dapat meremehkan atau mengesampingkan shalat Isya. Karena walau bagaimanapun juga shalat Isya termasuk shalat wajib yang tidak boleh dilewatkan. Akan rugi jika kita melewatkan shalat Isya hanya karena ketiduran.
4. Tidur Setelah Selesai Makan
Saat makan pencernaan akan bekerja keras untuk mencerna makanan. Setelah selesai makan pencernaan akan terus bekerja sampai makanan benar-benar sudah tercerna seluruhnya. Jika kita tidur sesudah makan maka dapat mengganggu proses pencernaan dalam perut.
Proses pencernaan tidak akan mampu bekerja maksimal jika kita langsung tidur setelah makan. Tidur setelah makan juga dapat mengganggu kesehatan tubuh kita. Jadi lebih baik duduk dulu setelah makan dan minum sampai kurang lebih 30 menit baru bisa tidur tanpa mengganggu proses pencernaan dalam tubuh. Lagi pula tidur setelah makan dapat membuat gemuk karena lemak tidak mengalami pembakaran.
Jika kita ingin hidup sehat maka hindarilah tidur setelah makan. Dan lakukan aktivitas yang cukup banyak menggunakan gerakan agar lemak berlebih dalam tubuh dapat terbakar untuk kesehatan tubuh.
5. Tidur Sepanjang Hari
Apabila tubuh sedang sakit memang tidak masalah tidur sepanjang hari. Namun, apabila tubuh sehat akan jadi masalah bila tidur sepanjang hari. Karena dapat membuat tubuh lebih mudah terserang penyakit. Karena tubuh membutuhkan olahraga dan aktivitas untuk kesehatan anggota tubuh. Selain itu tidur sepanjang hari juga dapat menimbulkan rasa malas yang berlebih. Hal ini menyebabkan tubuh tidak bersemangat melakukan apapun.
Maka dari itu, akan lebih baik jika tidur secukupnya saja. Bagi orang dewasa tidur yang baik adalah delapan jam dalam sehari. Kurang tidur juga dapat membuat tubuh kelelahan jadi lebih baik menyeimbangkan waktu tidur yang ideal agar tubuh bugar dan segar.
Kita juga harus menjaga kualitas tidur, hendaknya saat sebelum dan sesudah tidur untuk berdoa. Mencuci kaki, muka dan tangan sebelum tidur. Kemudian saat tidur lebih baik menjauhkan kepala dari HP, komputer, laptop dan alat-alat elektronik yang berkaitan dengan gelombang sinyal. Supaya tubuh kita tidak terkena radiasi saat kita tidur.
Tidur yang baik adalah di malam hari sesudah shalat Isya sampai sebelum waktu shalat subuh. Dan lebih baik jika kita tidur lampu kamar dimatikan sehingga kita dapat tidur dengan lebih nyenyak.
One thought on “5 Waktu yang Dilarang untuk Tidur Dalam Islam”